Monday, June 15, 2009

Mengenali Buta Warna

Buta warna sebenarnya adalah ketidakmampuan seseorang untuk membedakan warna tertentu. Orang tersebut biasanya tidak buta semua warna melainkan warna-warna tertentu saja. Meskipun demikian ada juga orang yang sama sekali tidak bisa melihat warna jadi hanya tampak sebagai hitam, putih dan abu abu saja (kasus seperti ini sangat jarang terjadi).

Normalnya, sel kerucut (cone) di retina mata mempunyai spektrum terhadap tiga warna dasar, yaitu merah, hijau dan biru. Pada orang yang mempunyai sel-sel kerucut yang sensitif untuk tiga jenis warna ini, maka ia dikatakan normal. Pada orang tertentu, mungkin hanya ada dua atau bahkan satu atau tidak ada sel kerucut yang sensitif terhadap warna-warna tersebut. Pada kasus ini orang disebut buta warna. Jadi buta warna biasanya menyangkut warna merah, biru atau hijau.

Buta warna umumnya diturunkan. Ada juga yang didapat misalnya pada penyakit di retina atau akibat keracunan. Sifat penurunannya bersifat X linked recessive. Ini berarti, diturunkan lewat kromosom X. Pada laki laki, karena kromosom X nya cuma satu, maka kelainan pada satu kromosom X ini sudah dapat mengakibatkan buta warna. Sebaliknya pada perempuan, karena mempunyai 2 kromosom X, maka untuk dapat timbul buta warna harus ada kelainan pada kedua kromosom X, yaitu dari kedua orangtuanya. Hal ini menjelaskan bahwa buta warna hampir selalu ditemukan pada laki-laki, sedangkan perempuan berfungsi sebagai karier (pembawa sifat, tapi tidak terkena).

Gambar di samping bukan gambar kue. Dalam waktu tiga detik, coba lihat angka berapa yang ada di dalam lingkaran yang berbentuk seperti pie atau kue tart di samping ini. Jika kamu mengatakan 42 ! Yah, benar di dalam lingkaran hijau di samping ini terdapat angka 42. Nah, jika kita masih bisa melihat bahwa di dalam lingkaran ini terdapat angka 42 maka kemungkinan besar (masih mungkin) bisa dikatakan kita tidak mengidap kelainan Buta Warna (Color Blind). Gambar di samping merupakan salah satu gambar dari sekitar 40an gambar yang sering kali dijadikan sebagai instrumen penguji apakah kita termasuk buta warna atau tidak. Satu set uji yang terkenal untuk pengujian buta warna adalah “Ishihara”. Tes untuk uji buta warna dengan set uji ini dikatakan telah dapat mengindikasi apakah kita tergolong buta warna total atau buta warna partial.

Sekilas mengenai buta warna

Menurut sumber dari wikipedia, pada retina manusia normal terdapat dua jenis sel yang sensitif terhadap cahaya. Ada sel batang (rod cell) yang aktif pada cahaya rendah, kemudian ada sel kerucut (cone cell) yang aktif pada cahaya yang intensitasnya tinggi (terang). Singkat kata, sel kerucut inilah yang membuat kita dapat melihat warna-warna, membedakan warna. Menurut sumber dari wikipedia, penyakit buta warna ada yang didapat karena faktor keturunan, atau karena memang kita mengalami kelainan pada retina, saraf2 optik dan mungkin ada gangguan pada otak.

Persepsi yang salah pada masyarakat mengenai penyakit buta warna adalah, bahwa buta warna sama sekali tidak bisa melihat warna, yang ada hanyalah warna hitam putih. Persepsi ini tidak benar karena tipe buta warna yang hanya dapat melihat warna hitam dan putih adalah satu tipe dari buta warna, masih ada tipe penyakit buta warna lainnya.

Seperti penyakit buta warna yang hanya dapat melihat varian warna dari percampuran Merah dan Kuning saja (dichromatic), ada yang tidak dapat membedakan warna ketika banyak warna dicampurkan, ada yang tidak dapat membedakan gradasi warna. Dampak buruk dari penyakit buta warna ini kebanyakan dirasakan saat akan melamar kerja, masuk ke suatu program studi yang memang intensif dengan warna seperti :bidang kimia, teknik, angkatan bersenjata, dokter, arsitektur. Untuk itu, kenali sejak dini apakah kita termasuk buta warna atau tidak ?

3 comments: