Friday, April 24, 2009

China Ngotot Merasa Tidak Pernah Nge-hack AS


BEIJING - Pemerintah China dengan tegas meminta kepada hacker di negaranya untuk tidak melakukan aksi pembobolan terhadap jaringan data komputer apapun, termasuk tentang pesawat jet temput F-35 terbaru milik Amerika Serikat, AS.

Baru-baru ini, beberapa media di AS memang menyebutkan, data tentang pesawat tempur F-35 telah dicuri oleh hacker selama kurun waktu dua tahun belakangan. Dan pihak Pentagon menuChinanjuk hacker asal China adalah dalang dari semua aksi ini.

"Semua orang ingin membuat berita yang sensasional. Namun, pemerintah China tidak tahu pasti apa motivasi aksi pencurian tersebut," terang juru bicara pemerintah China, Jhiang Yu, seperti yang dilansir AFP, Jumat (24/4/2009).

"Kami tidak menyetujui segala aksi kejahatan internet, termasuk hijacking. Kami minta untuk pengguna di China, mematuhi imbauan ini," tandasnya.

Untuk diketahui, ribuan data rahasia pesawat tempur paling canggih milik AS F-35 Joint Strike Fighter dibobol hacker selama dua tahun terakhir. Sebagian besar data yang dibobol seputar rancang bangun dan statistik kemampuan pesawat, termasuk sistem elektroniknya. Dengan data itu, pembobol bisa dengan mudah menggunakannya untuk membuat pesawat tandingan.

Pesawat F-35 Joint Strike Fighter adalah pengembangan F-35 Lightning II. Pesawat baru ini dirancang menjadi pesawat tempur yang bisa digunakan bagi Angkatan Laut, Angkatan Darat, maupun Angkatan Udara. Proyek pembuatan pesawat itu bernilai USD300 miliar.

No comments:

Post a Comment